Kamis, 15 Mei 2014

perbedaan ;"")


aku merasa semuanya berjalan terasa sangat cepat, hingga aku hampir lupa apa saja yang aku alami saat ini, memori kisah klasik yang selama ini hangat tersimpan dalam hati, sedikit demi sedikit mulai meredup saat semuanya kembali hancur dengan lisan dan sikap yang tidak dikehendaki oleh hati terdalam.
Dalam suatu hubungan pasti terdapat kenangan. kenangan pasti terdapat kenangan indah dan kenangan pahit. Itulah hidup, semuanya begitu berwarna jika kita mau menyikapinya dengan bijaksana dan dengan hati lapang. Namun apa yang terjadi jika masalah datang dengan cara yang  tak dapat dihindari, semuanya kembali disakiti dan tersakiti.
Aku, kamu, dia dan juga mereka mungkin pernah mengalami peristiwa yang kualami, dan bisa saja itu sama. Maka aku ingin sekali berbagi peristiwa dalam cerita pada kalian para pelaku peristiwa. Cerita bisu yang tak pernah diketahui bagaimana akhirnya meski sudah berakhir, tidak tahu apa artinya meski sudah merasakan dan tidak mengerti mengapa berjalan seperti ini. Semua berlalu begitu saja, seperti berjalan dan mengalir mengikuti air tanpa bisa menolak derasnya arus air meski telah berusaha dengan cara apapun. Hati ini terjebak dalam derasnya laju air yang menuju pada tebing yang curam, maka salah satu cara adalah berusaha menghentikan semua dengan melompat dan menyelam meski susah payah harus berenang melawan derasnya arus yang datang secara berlawanan, secepatnya aku harus menepi atau aku akan mati dalam gelombang hati yang selalu bergolak kencang dan memilukan.
Lagi-lagi inilah hidup…..ternyata tak selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan. Seperti kisah yang entah harus bagaimana cara mengungkapkannya, semua begitu rumit bagiku. Tapi ada kekuatan yang membuatku terus bertahan.. Semuanya tentang cinta, cinta pada orang yang ku cinta, cinta pada orang tua yang kusayang, cinta pada saudara yang ku kasihi dan cinta pada sahabat sangat sangat peduli padaku. Hmmm…….  aku selalu mencintainya……
Ditengah malam sunyi, saat semua makhluk memejamkan matanya dan mengistirahatkan anggota tubuhnya. Dengan sangat berat aku mulai membuka kelopak mataku perlahan-lahan. Di malam itu aku memikirkan banyak hal, mulai dari perbedaan sudut pandang mengenai Islam, kembali pada masa lalu sampai membangun hati yang tak pernah disangka dengan mencoba berkomitmen untuk menjalani hubungan serius.
Beberapa hari sebelum malam itu aku memang sudah mulai dekat. Aku memberanikan untuk mencobanya meski hatiku ragu dan nurani terdalam mengatakan “TIDAK”. Aku tak pernah bisa menolaknya dengan tegas. Detik jarum jam dalam tiap menit kian berdetak, menitpun berubah menjadi hitungan jam, lalu jam yang terus berputar dalam siang dan malam beralih menjadi hari. Pada hari-hari itulah aku merasakan kepedulian dari seseorang, rasa kasih dan kesenangan, namun semuanya hanya ku ungkapakan dengan sikap dan lisan, lalu bagaimana dengan hatiku ?! terkadang hatiku memang terbawa tapi tak jarang pula hatiku menolak semua itu. Aku terhimpit dalam pergolakan batin yang aku sendiri tak dapat menyelesaikannya dengan hati dan diriku. Aku munafik…aku fasik…
Beberapa hari berselang, kami tampak sangat dekat, namun semuanya tidak berjalan lama karena ternyata aku  merasakan nyaman dalam hati. aku tidak bisa menjalani hubungan dengan hati yang tenang, walaupun aku tahu bahwa aku menyayanginya.
Hatiku tak sejalan dengan ini dan itu. Aku sudah banyak mengalami peristiwa pahit baik dalam pengalaman yang kudapat dari cerita orang lain mengenai dampak dari tidak sejalannya  pemahaman antara dua insan dalam satu atap, karena tak mungkin terdapat dua cabang iman dalam satu rumah. Aku takut….aku selalu mengkhawatirkan hal itu. Aku tidak mungkin berjalan dengannya sementara banyak kasus yang sudah jelas terjadi dihadapanku, apakah aku akan mengabaikan semua contoh kasus yang sudah dialami oleh orang-orang terdahulu ? jika iya maka cintaku hanya berlandaskan hawa nafsu yang selalu berbolak-balik dan menjerumuskan.
Dalam masalah dunia aku memang cocok dan sangat nyaman tapi kalau sudah membahas masalah Islam kami agak sedikit berbeda. Aku tahu perbedaan itu indah, perbedaan itu rahmat dari Allah yang harus disyukuri dan dengan perbedaan itu pula kita bisa saling melengkapi. Tapi aku tidak tahu mengapa aku tidak bisa….meski aku menyayanginya tapi kalau dengan berlandaskan agama yang seperti demikian aku tidak bisa. Aku hanya mencoba mengikuti kata hatiku yang paling dalam, aku hanya bisa meminta dan memohon kepada Allah, dan mungkin ini hasilnya. Meski kita berdua sudah berusaha tapi mungkin Allah punya rencana lain yang lebih baik untuk kita berdua. Amin….
Semuanya memang berawal dari cinta, kemudian dijalani dengan cinta dan aku juga akan berusaha semampuku untuk menyelesaikannya dengan cinta. Tapi apakah aku bisa menyelesaikannya dengan cinta ? karena aku hanya bisa menyakiti bukan memberikan cinta yang berarti. Semoga perpisahan yang akan terjadi ini karena Allah, mungkin Allah mempunyai wanita pilihan lain yang lebih baik dari ku, begitu juga denganku. Amin…