Minggu, 24 November 2013

GAKPENTING...

Senin, 25 November 2013
NGERASA SENDIRI DISAAT KERAMAIAAAAN LAGIIIIIIIIIIIII....LAGIIIIIII DAN LAGIIIIII
NGERASA GAK DIPENTINGIN SAMA SEMUA......
NGERASA CUMA GUE SAMA TEMBOKKK..

Sabtu, 23 November 2013

Kamu ku perjuangkan, Aku kau abaikan.

cuma mauuu menulis hal yang masih sama seperti sebelumnya :")
setiap orang pasti punya kisah hidup masing-masing kok.
Ada yang berjuang, ada yang menunggu dan ada yang berdiam. Semuanya sudah aku jalani sebagai wujud untuk selalu ingin memperjuangkanmu.
Aku tahu, setiap malamku selalu ku isi dengan harapan dan ingatan. Kenyataannya sekarang kamu udah gakada disamping aku :"), entah untuk menemaniku maupun menghiburku hehe, kenapa dengan sikapmu yang seperti itu aku masih memperjuangkanmu? aku ingin mempertahankan "kita" yang sebenarnya membuat sakit baru buatku.
Ketika chatmu hadir dalam handphoneku, ada perasaan rindu yang sebenarnya tidak aku ungkapkan, Rindu itu hanya diam sehingga airmata hadir dalam selingan rindu. Apakah kau tahu hal itu? Pasti tidak, kamu tidak perlu memperdulikanku seperti aku memperdulikanmu.
Dimana kamu disaat aku mengingkanmu disini?
Kemana jalannya kamu disaat aku berjalan untuk mengikutimu dan memberikan kebahagiaan nyata itu?
Sering kali aku maafkan ketidakhadiranmu untukku..
Sering kali aku maklumi kesalahanmu yang terus menerus kamu lakukan..
Selalu kau berikan senyuman terbaik untuk kamu padahal saat itu aku sedang menahan tangis..
Inilah perjuanganku, ini semua perjuanganmu untuk mempertahankanmu, yang selama ini kamu abaikan.

Jumat, 08 November 2013

Mencintaimu dalam diam

Aku suka kamu.
Mungkin kata kata ini udah sering aku ucapin didalam hatiku setiap aku liat kamu.
Sayang.
Mungkin kata ini adalah kata yang sering kita berdua ucapkan dalam canda.
Lucu memang kalau dipikir pikir, kita sering saling mengucapkan kata ini, tapi hanya dalam canda, kita belum pernah benar benar mengucapkan kata ini dengan perasaan. Kamu sering mengucapkan kata “Sayang”, tapi aku tau, sayang yang keluar dari mulut kamu cuma sekedar sayang tanpa makna&arti. Tapi, asal kamu tau, sayang yang keluar dari mulut aku itu penuh dengan makna&arti yang masih aku tutupi.
Mungkin kamu bakal mikir, jatuh cinta kenapa diam diam? Untuk apa? Kenapa gak diungkapin? Kalo diungkapin mungkin kita bisa jadian? Kalo gak diungkapin kita gak akan pernah tau isi hati masing masing, yakan?

Iya emang, tapi tujuan aku adalah aku cuma mau mencintai kamu, tanpa harus memaksa kamu untuk membalasnya. Aku cuma mau jadi pecinta rahasiamu, karena aku tau kita gak akan bisa satu.
Dan aku mau menunggu kamu untuk bisa membalas cinta aku tanpa harus aku pinta.
Aku selalu menunggu pagi, karena pagi aku bisa melihatmu, walau hanya dari jauh.
Aku selalu menunggu malam, karena malam aku bisa tau bagaimana hari kamu.
Dan siang… Aku punya banyak waktu untuk mengagumi mu dan mengingat kamu yang aku lihat tadi…
Maka dari itulah aku mencintaimu (dalam diam) pagi, siang, malam.

bosan

disaat kesendirian itu datang...
kesendirian ditengah keramaian banyak hal, itu yang di rasa.
melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan..
aku bosan..
bosan dengan keadaan ini..
disaat banyak hal yang menemani tapi aku merasa sendiri..
disaat banyak hal yang menghibur tapi aku diam..





Rabu, 06 November 2013

kemungkinan hanya mungkin

Kamu tahu? malam ini adalah hari dimana aku sudah jauh melangkah tanpa kamu disamping aku.
Melewati jalan asing, dan mengubah kebiasaan "kita"...
Rasa kecewa dan sepinya hati selalu mengajariku untuk terus berjalan dan mampu melewati apa yang ada di depan...
Mungkin kamu mengira aku menunggu, menunggu suatu kemungkinan dari saru harapan tapi mungkin itu hanyalah kemungkinan dan mungkin tidak terjadi...
Malam ini,
Kekacauan kepala dan hatiku menggumpal rasa jenuh tiba-tiba datang. Kejenuhan itu hadir disaat aku mengingat "harapan yang mungkin tidak akan pernah ada" mengingat kesalahan yang tak henti, sampai pada akhirnya membentuk sebuah ritme berulang. Ya, kekacauan ini semakin kurasakan muncul dengan teratur seperti rutinitas.
Satu kekacauan yang paling rajin mengaduk-aduk isi kepalaku; aku masih belum mengerti untuk apa kau dihadirkan dalam hidupku.
Kata mereka yang lebih dulu melihat dunia, semua yang terjadi adalah rangkaian peristiwa yang akan membawamu ke suatu tempat.
Apakah itu artinya kamu hanyalah batu pijak yang harus kujejak? Atau, justru kamulah sebuah pemberhentian di mana seharusnya aku meneguhkan hati? Jika benar, mengapa begitu banyak peristiwa yang sepakat kita namai dengan isyarat perpisahan?
Pertemuan terakhir kala itu masih menyisakan kesedihan yang mendalam dalam ingatanku.
Tubuhku seperti terlempar di udara. Mataku memerah darah tak sanggup menahan hasrat untuk mengibaskan kesedihan sejatinya.  Ingin sekali aku menenggelamkan diri sampai pada kolam terdalam dari  air mataku. Namun, aku tak lagi  menemukan kolamit u. Aku tetap kering.
Aku tak lagi mengenal apa itu tangis. Aku tak lagi ingin menunggangi hujan yang biasa membawa angan pada kenangan. Biarkan saja pertanyaan-pertanyaan itu menggenang di luap kelelahan hati sampai berkarat. Habis sudah hati yang membuatku mampu mengenalimu sekalipun dengan mata terpejam.