uhm jadi tulisan ini ditemukan di blog
milik Tito, yea Pratikto Dwi Rahardjo. tulisan high quality yang gue
temukan dan sumpah bikin pengen mati bediri kayang roll depan split
telentang.... kacau! tulisan Tito ini penggalauan total broh. kalian
juga bisa check di blog Tito sendiri di http://halamansepi.blogspot.com
simak tulisannya ya ;'D
Sebuah Sajak Cerita Tentang Gelap
Di
ruang gelap, birahiku terjebak. Menggigil sambil merangkak mencari
tungku yang hangat di ruang yang gelap. Sosok yang fana dalam benak,
kucari dia sampai ujung cakrawala, dan tak menemu juga dirinya. Di tiap
awan-awan diangkasa ku temukan ketidakpastian. Lebih baik ku merebah
lalu diam di lautan yang langitnya sedang purnama. Agar tubuhku perlahan
jatuh ke dasar lautan. Yang gelap. Paginya bangkaiku mengapung di
lautan, induk-iduk gagak yang kelaparan mencabik dada hingga kepala,
mencari darah beku dan dagingku untuk dilumat. Sampai mereka kenyang,
aku kembali ke dasar lautan, dengan sisa tulang belulang di dasar yang
gelap. Aku lelap dalam gelap.
Fajar
terbit dari barat, sudahlah aku yang kiamat di lumat hewan pengerat.
"Bila senang, caci aku di hadapan Ilahi, agar murkaku tertanam, lalu ku
ledakan di dasar lautan". Semoga cinta-cinta terbang berdatangan,
menjemput sisa belulangku, rusukku yang hilang kembali pulang.
Dimanakah kamu ?
Sendirian aku menyaksikan hujan
Dimanakah kamu ?
Sendirian aku menyeruput kopi dan membaca puisi tentang kamu
Dimanakah kamu ?
well. akhir-akhir ini gue lagi hoki atau engga, ngga tau deh pokoknya gitu. I'm in love with right guy, but not in the right time. setiap kali mikir kenapa selalu di waktu yang ngga baik? gue selalu inget.... itu lagi.... yeah.... itu lagi. apa emang beneran jalannya ga boleh sama orang lain? susedeh. masalahnya udah pernah sampe topik hati ke hati, then? just gone with the wind. sampe akhir kata saya bersahabat karib dengan kata "NYARIS".
seperti tulisannya Tito, "di ruang gelap...." waktu sebelum tidur gue habis di orang-orang yang pernah menghabiskan waktu mereka dengan gue. ngga jarang juga pertanyaan kayak gini kerekam, ke-play, kerekam, ke-play sampe ratusan juta kali, "kenapasih? harusnya ngga gitu". tapi kenapasih tinggal kenapasih dan harusnya ngga bisa jadi harusnya.
jengkel sendiri kalo ingat dulu pernah punya orang kebanggaan, yang selalu curhat sama gue kalo ada apa-apa, yang udah beneran kayak keluarga, dan dulu.... NYARIS. sekarang? huh. pacarnya mengubah dia menjadi seperti robot berwujud serigala berwajah bajingan lepas. semua berantakan. gue seperti diterkam macan.
hampir lupa sama cerita diterkam macan itu, gue juga selalu ingat ada orang yang menyimpan foto gue di dompet mereka.... kamu. iya, orang yang paling lama gue bisa mengucapkan kata "kamu" untuk dia. di hari yang cerah, di gedung tempat kita kulaih di jalan yang berbalut gelap malam sepenggal kalimat "kamu pulangnya hati-hati, jangan ngebut-negbut kalo udah sampe kabarin ya...." tersimpan lamunan yang ngga ada ujungnya. eh ada deng.... ujungnya mandi dan siap-siap berangkat ke kampus. akhirnya gue sendirian baca chat story dari "kamu" di seberang sana. melototin tiket nonton yang bikin gue mules tiap kali masuk bioskop. HARUSNYA ada "kamu" di sebelah kanan bangku gue. ngeliatin foto gue sendiri, seingat gue foto narsis gue sendiri itu ada di dompet "kamu". semoga dia ada selamanya disitu. ngeliatin foto idiot kita yang udah kamu simpen, iya dulu hahahaha sampe ngeliat tangan kiri gue dan berharap dalam hati semoga gelang biru itu ada dilingkaran tanganmu hari ini"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar