Karena gue lagi bbm-an sama temen segalauan gue tiba-tiba gue sedikit flashback tentang pengalaman ya, apalagi sambil nonton Film Raditya Dika,ya seperti yang pernah di tuliskan oleh dia yang sehubungan dengan Cinta,
yang tak lain dan tak bukan adalah “Unrequited Love”
Tapi maaf ya sebelumnya, hehe ada beberapa peraturan saat anda membaca tulisan ini…
1. Lo harus ngomong “Iya” terserah mau
dalam hati kek atau teriak juga boleh kalau anda menemukan sesuatu yang klop dengan kenyataan anda.
2. Dilarang mengoreksi ye.
3. Sebagian adalah bagian dari gue.
4. Ngga semua
tentang gue.
5. Udeh ah banyak bgt ye kan.
Gue sempet berpikiran sama cinta yang di-“do nothing”-in. Lebih sadis dari cinta yang
bertepuk sebelah tangan, cinta yang tak terungkap, atau cinta yang PHP (Pemberi Harapan Palsu). First of
all, one thing you should know is, what is ‘Cinta’..?
Untuk kegunaan lain dari Cinta, lihat Cinta (disambiguasi).
Untuk kasih sayang, lihat Afeksi.
Cinta
adalah sebuah emosi
dari kasih sayang
yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan
sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan
manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih
sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan
apapun yang diinginkan objek tersebut
(SOURCE:
Wikipedia)
Tapi
apa yang terjadi bila suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi itu didiemin? Bayangkan…. Lagi
emosi, didiemin. Lagi ngasih sesuatu, didiemin. Lagi sayang, didiemin. Lagi kuat
sambil tarik-tarikan, bayangin lagi main tarik tambang deh.. didiemin? Apa rasanya, mau kayang dan lompat dari atas gedung?!?? Pahit.
Lebih
buruk dari cinta yang tak terbalas. Cinta yang tak terbalas itu memang kesannya
sedikit tragis, tapi itu mungkin emang
bukan jodoh kita atau bukan kesempatan kita untuk menjalani hubungan dengan
that particular one. Sedangkan cinta yang di-“do nothing”-in, gimana bisa tau
kalo the particular one itu juga suka sama kita apa engga kalo kita cuma didiemin?
Kalo cinta yang tak terbalas itu antara that particular one itu antara memang
takdir atau kita yang ke-GR-an atau bisa jadi emang doi yang enggan sama kita.
Nah
beda sama lagunya Tulus – Sewindu. “Setiap pagi ku menunggu di didepan pintu
siapkan senum terbaikku agar cerah harimu….” Atau yang lebih jelas lagi “Sudah
sewindu, ku didekatmu ada di setiap pagi di sepanjang harimu tak mungkin bila
engkau tak tahu bila ku menyimpan rasa….” Cukup jelas? You think you do your best but she/he just still do nothing at all. Okay
kalau illustrasinya masih kurang ‘megang’, bayangkan…. lo udah Harlem Shake di
depan orang yang lo suka dan dia masih sibuk sama time line twitternya. Lo dianggurin. Untuk ngelirik dan ngehina
ke-dungu-an lo pun dia enggan. Menyedihkan, kawan.
Kemudian
orang yang merasa sangat sedih berikutnya adalah orang dengan cinta yang tak
terungkap. Dia akan pergi berjalan menunduk bagai pecundang yang ngga punya
apa-apa even he/she don’t even have a
braveness to show what he/she truly feel. And seriously saya ngga lagi
mendeskripsikan diri saya sendiri kok! Kemudian dia akan hanyut dalam arus
waktu yang membawa dia seperti feses.
(Feses atau dalam bahasa kasarnya disebut tahi adalah
produk buangan saluran pencernaan hewan atau manusia
yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka.// Wikepedia). Feses hanyut, kalo ngga rame di lalerin
di perjalanannya, palingan pecah bubar dhuar karena nabrak batu besar. That’s
all.
Sedangkan
cinta yang di-“do nothing”-in, dia sudah sangat berani menunjukkan segalanya,
mengucapkan kata-kata, merangkum jutaan puisi, ngetweet no mention setiap malam, ganti Display Picture BBM setengah jam
sekali biar nongol di recent updates, ngasih
kado boneka yang gedenye super gede bgt, telepon pura-pura salah pencet/kepencet tapi…. tetep aja…. didiemin. Mungkin kalo lo makan petasan sambil naik sepatu roda telanjang
dada didepan rumahnya pun, dia akan diam saja. Atau minimal dia bakal telepon
911.
Berikut
saya mau sertakan kenapa lo, hmm kita…. di-“do nothing”-in.
1.
Kita bukan tipe dia. Ini adalah permainan pengkotak-kotakan
paling jahat. Misalnya kita ini adalah pulpen.. Dia suka sama Faster,
sedangkan muka kita 11 12 sama Boxy. Tetap terlihat keren, tapi
bukan tipe? Minimal dia akan membesarkan sedikit perasaan kita dengan “suka
sih, tapi ngga gue banget..” Mampus lo.
2.
Kita mirip mantannya yang antagonis. Cobalah mempersering foto dengan
camera 360 efek sweet dan 4 kali foto dengan senyum paling manis dengan mata
rada belo *Loh? kaya kenal gaya foto ini, trus ada editan catwang. hahaha Artis korea ngga ada yang terlalu antagonis dan terkesan kaya kucing narsis.
3.
Kita ngga anorexic / bulimia. I mean postur tubuh kita normal dan
masih kayak manusia, belom kayak manekin. Kurus, pake ombre hot pants, tank
top, dan bibir boros lipstick, ya banyak contohnya di tumblr.com
4.
Atau kita yang terlalu atraktif
seperti badut sulap.
Ada
cinta yang bener-bener siap menemani kemana aja, ada cinta yang rela mau nabung
untuk beliin apa aja, ada cinta yang selalu ingin kelihatan capable supaya satu hari lo bangga ada
yang ngomong “Wihh bro! pacar lo? Canggih tuh..” ada.
Pada
akhirnya juga ada cinta yang di-“do nothing”-in balik kanan bubar jalan, dia
udah kelamaan duduk di halte, dia udah keseringan ganti DP, dia udah kenyang stalking orang yang jarang ngetweet,udah buang pulsa. Pada
akhirnya dia pergi cari kardus yang bisa dia pake buat dia berteduh, seberapa
rusak dan bobroknya kardus itu, setidaknya dia masih bisa masuk ke dalamnya. Tapi apa daya.
Satu
pesan serius dari rentetan gurauan di atas ini…. Jangan pernah bikin orang yang
lo suka ternyata juga suka sama lo berfikir dia mengidap penyakit Cinta yang
di-“do nothing”-in! Or very clearly you
will know what’s the risk that you will get, sooner or later. So.. don’t let
that particular one go :)
Hahahahaha rasanya ini banyak bgt kejadian terutama cewek, catet! tjakepppppp......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar