Selasa, 30 Juli 2013

sedikit ter-lintas karena BBM.

Karena gue lagi bbm-an sama temen segalauan gue tiba-tiba gue sedikit flashback tentang pengalaman ya, apalagi sambil nonton Film Raditya Dika,ya seperti yang pernah di tuliskan oleh dia yang sehubungan dengan Cinta, yang tak lain dan tak bukan adalah “Unrequited Love”
Tapi maaf ya sebelumnya, hehe ada beberapa peraturan saat anda membaca tulisan ini…
1.      Lo harus ngomong “Iya” terserah mau dalam hati kek atau teriak juga boleh kalau anda menemukan sesuatu yang klop dengan kenyataan anda.
2.      Dilarang mengoreksi ye.
3.      Sebagian adalah bagian dari gue.
4.      Ngga semua tentang gue.
5.      Udeh ah banyak bgt ye kan.
Gue sempet berpikiran sama cinta yang di-“do nothing”-in. Lebih sadis dari cinta yang bertepuk sebelah tangan, cinta yang tak terungkap, atau cinta yang PHP (Pemberi Harapan Palsu). First of all, one thing you should know is, what is ‘Cinta’..?
Untuk kegunaan lain dari Cinta, lihat Cinta (disambiguasi).
Untuk kasih sayang, lihat Afeksi.
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut
(SOURCE: Wikipedia)
Tapi apa yang terjadi bila suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi itu didiemin? Bayangkan…. Lagi emosi, didiemin. Lagi ngasih sesuatu, didiemin. Lagi sayang, didiemin. Lagi kuat sambil tarik-tarikan, bayangin lagi main tarik tambang deh.. didiemin? Apa rasanya, mau kayang dan lompat dari atas gedung?!?? Pahit.
Lebih buruk dari cinta yang tak terbalas. Cinta yang tak terbalas itu memang kesannya sedikit tragis, tapi itu mungkin emang bukan jodoh kita atau bukan kesempatan kita untuk menjalani hubungan dengan that particular one. Sedangkan cinta yang di-“do nothing”-in, gimana bisa tau kalo the particular one itu juga suka sama kita apa engga kalo kita cuma didiemin? Kalo cinta yang tak terbalas itu antara that particular one itu antara memang takdir atau kita yang ke-GR-an atau bisa jadi emang doi yang enggan sama kita.
Nah beda sama lagunya Tulus – Sewindu. “Setiap pagi ku menunggu di didepan pintu siapkan senum terbaikku agar cerah harimu….” Atau yang lebih jelas lagi “Sudah sewindu, ku didekatmu ada di setiap pagi di sepanjang harimu tak mungkin bila engkau tak tahu bila ku menyimpan rasa….” Cukup jelas? You think you do your best but she/he just still do nothing at all. Okay kalau illustrasinya masih kurang ‘megang’, bayangkan…. lo udah Harlem Shake di depan orang yang lo suka dan dia masih sibuk sama time line twitternya. Lo dianggurin. Untuk ngelirik dan ngehina ke-dungu-an lo pun dia enggan. Menyedihkan, kawan.
Kemudian orang yang merasa sangat sedih berikutnya adalah orang dengan cinta yang tak terungkap. Dia akan pergi berjalan menunduk bagai pecundang yang ngga punya apa-apa even he/she don’t even have a braveness to show what he/she truly feel. And seriously saya ngga lagi mendeskripsikan diri saya sendiri kok! Kemudian dia akan hanyut dalam arus waktu yang membawa dia seperti feses. (Feses atau dalam bahasa kasarnya disebut tahi adalah produk buangan saluran pencernaan hewan atau manusia yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka.// Wikepedia). Feses hanyut, kalo ngga rame di lalerin di perjalanannya, palingan pecah bubar dhuar karena nabrak batu besar. That’s all.
Sedangkan cinta yang di-“do nothing”-in, dia sudah sangat berani menunjukkan segalanya, mengucapkan kata-kata, merangkum jutaan puisi, ngetweet no mention setiap malam, ganti Display Picture BBM setengah jam sekali biar nongol di recent updates, ngasih kado boneka yang gedenye super gede bgt, telepon pura-pura salah pencet/kepencet tapi…. tetep aja…. didiemin. Mungkin kalo lo makan petasan sambil naik sepatu roda telanjang dada didepan rumahnya pun, dia akan diam saja. Atau minimal dia bakal telepon 911.
Berikut saya mau sertakan kenapa lo, hmm kita…. di-“do nothing”-in.
1.      Kita bukan tipe dia. Ini adalah permainan pengkotak-kotakan paling jahat. Misalnya kita ini adalah pulpen.. Dia suka sama Faster, sedangkan muka kita 11 12 sama Boxy. Tetap terlihat keren, tapi bukan tipe? Minimal dia akan membesarkan sedikit perasaan kita dengan “suka sih, tapi ngga gue banget..” Mampus lo.
2.      Kita mirip mantannya yang antagonis. Cobalah mempersering foto dengan camera 360 efek sweet dan 4 kali foto dengan senyum paling manis dengan mata rada belo *Loh? kaya kenal gaya foto ini, trus ada editan catwang. hahaha Artis korea ngga ada yang terlalu antagonis dan terkesan kaya kucing narsis.
3.      Kita ngga anorexic / bulimia. I mean postur tubuh kita normal dan masih kayak manusia, belom kayak manekin. Kurus, pake ombre hot pants, tank top, dan bibir boros lipstick, ya banyak contohnya di tumblr.com
4.      Atau kita yang terlalu atraktif seperti badut sulap.
Ada cinta yang bener-bener siap menemani kemana aja, ada cinta yang rela mau nabung untuk beliin apa aja, ada cinta yang selalu ingin kelihatan capable supaya satu hari lo bangga ada yang ngomong “Wihh bro! pacar lo? Canggih tuh..” ada.
Pada akhirnya juga ada cinta yang di-“do nothing”-in balik kanan bubar jalan, dia udah kelamaan duduk di halte, dia udah keseringan ganti DP, dia udah kenyang stalking orang yang jarang ngetweet,udah buang pulsa. Pada akhirnya dia pergi cari kardus yang bisa dia pake buat dia berteduh, seberapa rusak dan bobroknya kardus itu, setidaknya dia masih bisa masuk ke dalamnya. Tapi apa daya.
Satu pesan serius dari rentetan gurauan di atas ini…. Jangan pernah bikin orang yang lo suka ternyata juga suka sama lo berfikir dia mengidap penyakit Cinta yang di-“do nothing”-in! Or very clearly you will know what’s the risk that you will get, sooner or later. So.. don’t let that particular one go :)
Hahahahaha rasanya ini banyak bgt kejadian terutama cewek, catet! tjakepppppp......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar