Kamis, 25 Juli 2013

"Untitled" title.

Sesuai judul yang aku tuliskan, disini aku ingin mengupload sebuah tulisan sebagai tugas essay MPA Jurusan Angkatan 2013 dengan Tema “ Aku untuk Indonesiaku”

lamunan tentangmu adalah hal yang paling aku suka didalam hari-hariku. aku senang menyebutmu bahagiaku, setidaknya dalam angan dan khayal tapi seperti yang kita ketahui dalam bahagia pun ada lelah, dan akan disambung dengan penuh rasa harap tapi sepertinya untuk aku, seorang yang selalu dinaungi awan mendung, bahagiaku adalah berharap dalam kegelisahan tiada lelah. Aku tahu seringkali aku disadarkan oleh kilat yang menyambar di ujung kelopak mata, begitu sungguh kesedihan sedang tersirat. Aku pikir aku bukan orang yang bodoh karena selalu menanti-nantikan dalam secerca harapan, aku mengira aku ini orang yang beruntung. mengapa? aku selalu mengharapkan dalam jerih payah agar apa yang kuinginkan menjadi milikku untuk waktu yang cukup panjang, aku terus menerus berjuang.... walau hingga hari ini belum berhasil aku raih. Aku sudah memiliki pembekalan amunisi yang mampu mendewasakan aku dan menjadikan aku lebih bijaksana, itulah untungnya Aku. Aku rasa kamu ya kamua dalah guru yang andal, luar biasa andal.. Kamu membuatku lebih dari yang aku kira tanpa kamu harus menunjukkannya. aku berjalan sesuah arah tanpa kamu harus menjadi pelita yang nyata. Aku berlari seolah engkau yang menjadi kaki. Kamu menggenggam erat tanganku, sama halnya engkau menggengam erat segala harapan untuk masa depan. Kamu membuatku terus percaya, terus tersenyum….tersenyum bahagia, bahkan kamu tidak ada disekitarku. Aku merasa sungguh hidup dalam keajaiban, bahkan tanpa kesejatian kamu memampukan aku terus bermimpi, semangatku terus membara bahkan tanpa sepatah kata yang keluar darimu. Kamu seperti arti dari semuanya, Kamu adalah sumber inspirasiku yang tidak pernah kering. Aku bahkan merancangkan cita-citaku sesuai dengan yang kamu harapkan, semata agar kamu bangga dengan apa yang aku tindakki. Oh iya bahagiaku? dengan panggilan itu aku memanggilmu.. bahkan tanpa aku tahu kamu berada jauh dariku, jauh dari keadaan layak kamu mampu membuatku berfikir.. tentang suatu hari nanti :)

Kamu ingat? 
sudah 68tahun. 
Mereka semua bilang ini yang namanya merdeka, tapi lihatlah mengapa masih banyak orang menderita? entah tingkah para oknum, atau.. sesungguhnya kita belum mengetahui arti merdeka sesungguhnya. 
sudah 68tahun. 
Dulu kamu pernah berjuang, berjerih lelah.. puasa, itu biasa. keringat berkejar-kejaran dengan derap langkah. air mata dan doa teruntai indah untuk datangnya hari hari ini, esok dan seterusnya. 
sudah 68tahun. 
Kamu pernah nyaris mati diterjang rintangan tajam, kamu hanya bermodalkan bambu runcing, setidaknya begitulah yang aku dengar. Mengapa kamu tidak ingin menyerah saja? bukankah itu sakit. 
sudah 68tahun. 
Akhirnya kamu bisa bertahan hidup dari sisa-sisa tenaga. ya memang, karena seluruhnya sudah dikerahkan untuk berperang. untuk melawan dan terus memberontak. 
sudah 68tahun. 
Hari ini matamu berbinar kembali, dan aku rasa selalu seperti itu dikala sang Saka yang dulu diikatkan dikepalamu dikibarkan diatas kepalamu. 
sudah 68tahun. 
Harapanmu takkan pernah sirna, yaitu harapan untuk tanah air yang begitu dibanggakan menjadi lebih sempurna untuk terus maju dan terus berjuang demi persaingan. 
sudah 68tahun. 
Kamu menonton kitasemua para penerusmu dari gubug besarmu, dari segala sisa-sisa yang kamu miliki. sudah 68tahun.
Mengapa kita terlalu cinta negara bodoh ini? sama persis seperti mereka, rasa cinta tanah air, rasa ingin memiliki rumah pribadi, rasa harus mendapatkan apa yang diperjuangkan karena ide egoisnya. tapi 68tahun ini jugalah yang membuat kamu juga terus berfikir, salahkah kamu telah berjuang? pengorbanan demi nusa dan bangsa. 
tapi 68tahun. 
Kamu seringkali terdiam, hening dan membisu.. terheran akan tingkah kita, tingkah para manusia-manusia pejuang akhlak yang terlalu mencintai diri sendiri, lupa siapa asal sebelumnya.
tapi 68tahun. 
Bukankah kita hanya menyia-nyiakan perjuangan mereka? kemerdekaan yang kita punya? bahkan ketika mengheningkan cipta, sepertinya dering blackberry sudah berkuasa atas kita, ketika upacara teman lebih kita hormati, dan hal kecil lainnya menjadi hal yang menarik untuk dikerjakan dibanding memperingatimu. 
tapi 68tahun ini 
seharusnya kita malu pada diri kita bukan semakin baik.. lihat para pejuang, di gubug nya hari ini, bendera pun masih berkibar. lantas apa guna tiang bendera yang terbuat dari besi di halaman rumah? 
tapi 68tahun ini, 
bukan waktu yang singkat untuk bertahan. Belum terlambat untuk mengambil tindakan, masih ada jalan menjadi lebih baik. 
hiduplah Indonesia Raya :) 

terimakasih atas Inspirasi hari ini. terimakasih pejuang, terimakasih veteran pejuang kemerdekaan. Kami ada hari ini hidup karena perjuanganmu, dan hari ini kami akan menghidupkan engkau dengan prestasi. 

 

created by : @AdhityasPUtami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar